Seminar Nasional Inovasi UKM dan Koperasi Dalam Menghadapi Pasar Bebas ASEAN

Ketua Pelaksana : Tutik Indras Oktafia

Ketua Kopma FIB UI : Ahmad Irsyad

Pada tanggal 19 November 2015 saya mengikuti seminar di Auditorium Gedung IX FIB UI. Dalam seminar tersebut menjelaskan bahwa UKM adalah sebagai salah satu ujung tombak laju perekonomian masyarakat, khususnya di daerah. Bagaimana kesiapan UKM INDONESIA? Untuk menghadapi era pasar bebas se-Asia Tenggara itu, usaha di tanah air tentu harus mengambil langkah-langkah strategis agar dapat menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya, tak terkecuali sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM).

Koperasi dan UKM Nasional untuk menghadapi era MEA sudah cukup baik. Sejauh ini persiapan Koperasi dan UKM kita untuk menghadapi era MEA 2015 ini cukup bagus. Persiapan sampai saat ini untuk menghadapi MEA itu kurang lebih 60 sampai 70 persen. UKM di Indonesia perlu didukung penuh oleh pemerintah dalam rangka menghadapi persaingan global ini, dimana tidak hanya di tingkat regional (ASEAN), tetapi juga di tingkat global.

Kendala permodalan menjadi masalah klasik bagi UKM dikarenakan akses kredit ke bank masih sulit. Produk-produk luar negeri akan banjir di dalam masyarakat. Sementara ironisnya, kemampuan daya saing dan inovasi UKM semakin lemah karena ketidakpahaman mereka tentang pasar bebas ASEAN. Di Indonesia sendiri masih terdapat kesenjangan kondisi ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN. Pengalaman di negara-negara Eropa saat ini menunjukkan bahwa kesenjangan yang terlalu lebar bisa mengancam sebuah integrasi regional, Indonesia juga memiliki kelemahan dalam hal permasalahan kesenjangan ekonomi dan sosial di dalam negeri, serta Indonesia juga masih harus meningkatkan daya produk di Indonesia. 

Indonesia masih harus mengembangkan industri yang berbasis nilai tambah. Tantangan pasar bebas ASEAN bagi Indonesia sendiri seperti laju peningkatan ekspor impor, laju inflasi, dampak negatif arus modal bebas, kesamaan produk, daya saing SDM dan kepentingan nasional.